Authentication
260x Tipe PDF Ukuran file 0.82 MB
Volume1. Nomor2 Edisi Juli 2011 ISSN : 2088-088X Optimasi Connecting Rod Sepeda Motor Untuk Mereduksi Massa Dan Brake Specific Fuel Consumption (BSFC) I DK Okariawan* *Dosen Fakultas Teknik Universitas Mataram Jl. Majapahit No. 62 Mataram Email: okateknikunram@yahoo.com Abstract Many countries in the world at recent decade depends energy source from oil (petroleum). Oil is un-renewable energy and someday the quantity will be very low (oil crisis). Some of oil conservation needed to expand oil live, and now for Indonesia, reduce fuel consumption of automobile (particularly for motorcycle) is primary oil conservation effort. Mass reduction of automobile component is one of the way to reduce fuel consumption, from Engineering Design and Manufacture point of view so that these researches try to reduce mass of connecting rod in Motorcycle. In this research mass reduction, that connecting rod was considering with safety design to material failure, which was quasi-static Factor of Safety (FOS). Increase of fuel efficiency effect calculated from Brake Specific Fuel Consumption (BSFC) criteria. Simulation method was a basis to find FOS and BSFC talked above. As the result of this research, optimum connecting rod model was obtained, that has lighter mass than initial connecting rod, also enable to stand the allowable minimum FOS (4,6 for tensile load and 2,55 for compressive load). The optimum connecting rod model also enables to reduce BSFC about 6 %. Keywords: connecting rod, FOS, BSFC Pendahuluan memodifikasi geometri connecting rod, dengan Berbagai negara di dunia dalam beberapa tetap memperhatikan aspek keamanan design dekade ini memiliki ketergantungan pada (mechanical failure). Connecting rod yang minyak bumi sebagai sumber energi menjadi objek penelitian kali ini adalah utamanya, termasuk Indonesia. Minyak bumi connecting rod sepeda motor. Kriteria untuk merupakan sumber energi tidak terbarukan, menentukan fuel efficiency engine didasarkan dimana jika terus dikonsumsi, maka lama pada Brake Specific Fuel Consumption kelamaan akan sangat langka keberdaannya (BSFC). Hal tersebut dikarenakan BSFC (oil crisis). Salah satu konsumsi BBM terbesar mampu menampilkan informasi fuel efficiency pada kendaraan bermotor di negara Indonesia engine secara rinci, berupa konsumsi bahan berasal dari sepeda motor, bahkan menurut bakar engine, serta besar daya yang mampu Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor dihasilkan engine pada kondisi konsumsi Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, pada bahan bakar tertentu. Untuk mengetahui tahun 2010 ini, penjualan sepeda motor parameter-parameter tersebut dilakukan diestimasi akan mengalami peningkatan dengan metode simulasi yaitu perhitungan sebesar 10 – 12 %, yakni dikisaran 6,3 – 6,5 finite element method dengan bantuan juta unit (Redaksi kabar bisnis.com, 2009). Computer Aided Design (CAD) – Computer Berbagai penjelasan di atas Aided Engineering (CAE) digunakan untuk mengindikasikan pentingnya upaya konservasi mengetahui faktor keamanan design pada terhadap minyak bumi sebagai sumber energi, connecting rod akibat reduksi massa, salah satunya melalui penghematan sedangkan perhitungan dasar internal penggunaan minyak bumi tersebut, terutama combustion engine dan juga dinamika pada sektor kendaraan bermotor (fuel mekanisme slider – crank digunakan untuk efficiency), maka dalam penelitian ini akan mengetahui nilai BSFC engine tersebut. dilakukan optimalisasi pada salah satu Tinjauan Pustaka komponen kendaraan bermotor, berupa connecting rod, agar dihasilkan reduksi massa Shenoy (2004) menjelaskan bahwa, connecting rod tersebut, sehingga diharapkan dengan melakukan reduksi massa connecting peningkatan fuel effieciency dapat dicapai. rod, maka momen inersia engine mampu Optimalisasi dilakukan dengan cara dikurangi, dengan demikian akan dihasilkan Volume1. Nomor2 Edisi Juli 2011 ISSN : 2088-088X peningkatan performa dan fuel efficiency dapat dirumuskan sebagai berikut. (Sumber : engine. Reduksi massa pada connecting rod Samuel dan Weir, 2000) 2 2 2 tersebut harus mempertimbangkan faktor σ -σ + σ -σ + σ -σ 1 2 2 3 3 1 σ = (1) keamanan design (kekuatan material), karena VM 2 connecting rod tersebut mengalami high Untuk keamanan design terhadap yield, maka compressive load akibat energi pembakaran limit dari dapat dirumuskan sebagai VM bahan bakar di ruang bakar, sampai high berikut. yield strength tensile load akibat momen inersia connecting σ ≤ (2) VM perancangan FOS rod. Perancangan FOS Fui (2007) dalam penelitianya Perancangan FOS berfungsi untuk merekomendasikan salah satu langkah untuk mengendalikan secara sistematis berbagai mengurangi besar tegangan kritis pada suatu ketidakpastian yang muncul dalam kondisi komponen, yaitu dengan cara menambahkan / aktual suatu sistem, namun sulit memperbesar jari – jari fillet pada geometri diperhitungkan dalam design. Pada saat FOS komponen. Rekomendasi tersebut didapatkan tersebut telah diketahui, maka dapat diketahui setelah ia melakukan penelitian tegangan kritis yield strength pada sebuah chassis truk 4,5 ton, dimana ia pula allowable – stress yang perencanaan FOS mendapatkan bahwa tegangan kritis chassis boleh diberikan pada suatu material, sehingga tersebut terdapat pada daerah – daerah yang keamanan terhadap material failure dapat memiliki sudut tajam (sharp corner). dipertahankan (Sumber : Samuel dan Weir, Cheah dkk (2007) telah meneliti mengenai 2000). pengaruh reduksi massa komponen kendaraan Shenoy dan Fatemi (2005) dalam bermotor terhadap peningkatan fuel efficiency penelitiannya merekomendasikan untuk diperoleh hasil bahwa, setiap 10 % reduksi menggunakan FOS sebesar 2,1 dalam massa total mobil atau light duty truck, maka melakukan design terhadap connecting rod. diperoleh pengurangan fuel consumption Gaya padapinconnecting rod sebesar 6 – 7%. Gaya-gaya yang dialami pin connecting rod meliputi : Landasan Teori a. Gaya akibat tekanan gas, F . g Optimalisasi design b. Gaya inersia akibat massa piston, F ip. Optimalisasi design, yaitu suatu teknik c. Gaya inersia akibat massa connecting rod untuk mendapatkan kemungkinan terbaik dari yang bekerja pada wristpin, F . iw berbagai macam skenario design. Terdapat 3 d. Gaya inersia akibat massa connecting rod buah elemen penting dalam proses yang bekerja pada crankpin, F . ic optimalisasi design yaitu objective function, e. Gaya inersia akibat massa crank pada design variable, dan constraint. Terdapat crankpin, F . ir banyak metode yang dikembangkan oleh para pakar untuk memperoleh suatu besaran optimum, diantaranya yang sederhana adalah melalui metode persamaan differensial dan metode Langrange, namun untuk solusi optimalisasi yang memilki variabel dan constraint yang kompleks, para pakar mekanika menerapkan metode finite element dengan iterasi numerik yang dikerjakan oleh program komputer. Teori Kegagalan Material pada PembebananStatis Gambar1 Gaya–gaya yang terjadi pada pin Sebagai acuan keamanan design dalam connecting rod (Sumber : Norton, 1999) analisis tegangan statis untuk material ulet (ductile), para rekayasawan mekanika Dengan menganggap tidak ada gesekkan menerapkan salah satu diantara dua teori antara piston dengan silinder, maka besarnya kegagalan material, yaitu Maximum Shear gaya tekan gas (F ) bisa didapatkan dari g Stress Failure Predictor (MSFP), Distortion tekanan efektif rata – rata gas (P ) dan luas e Energy Failure Predictor (DEFP), yang biasa permukaan torak (A), dimana A diasumsikan diistilahkan sebagai teori kegagalan vonMises. sama seperti luas bore silinder. Hubungan Teori kegagalan vonMisses memiliki ketiganya adalah sebagai berikut: akurasi yang lebih baik dalam memprediksi F = P .A (Newton) (3) g e yield dibandingkan teori kegagalan Tresca, Volume1. Nomor2 Edisi Juli 2011 ISSN : 2088-088X Tekanan efektif rata – rata gas dapat dicari Perbandingan antara l terhadap (l +l ) dan l b a b a melalui persamaan sebagai berikut. terhadap (l +l ) adalah , dan (Sumber : a b 0,45.z.N kg e P = ( ) (4) e Norton, 1999) 2 V .n.i cm d T.n Daya poros dan BSFC N = (PS) (5) e 716, 2 Daya poros dapat didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan pada poros engkol atau 2 π.D 3 dengan kata lain dapat diistilahkan sebagai V = . L (m ) (6) d 4 daya yang berguna / efektif (brake power). Total gaya pada piston pin connecting rod Persamaan untuk memperhitungkan brake seperti di bawah ini. ̇ power ( ) yaitu sebagai berikut. (Sumber : = + − +( + Pulkrabek, 2004) ) (7) ] ̇ W =2πNT (13) Total gaya pada crankpin connecting rod Keterangan : adalah sebagai berikut. N = kecepatan putaran poros engkol (rotasi per sekon) = T = torsi yang dihasilkan poros engkol (torsi − engine), N. m + ( ) + − Torsi engine dapat dicari melalui persamaan – persamaan berikut ini. (Sumber : + (8) Norton, 1999) ( ) + + T = T + T (14) g i Akselerasi piston, dapat dihitung dengan r T = F r sinωt 1+ cosωt (15) persamaan di bawah ini. g g l 1 r 3r 2 2 T= m r ω sinωt-sin2ωt- sin3ωt (16) i B 2 2l 2l =− − (9) Hubungan antara sudut dan sudut ωt diperlihatkan melalui persamaan di bawah ini. = + (17) [ ] ( ) Pengertian mengenai BSFC, yaitu r sinωt = l sin perbandingan antara jumlah bahan bakar yang ̇ = (10) dikonsumsi terhadap brake power (W ) yang mampu dihasilkan. Jumlah bahan bakar yang Untuk menentukan besarnya massa dikonsumsi dinyatakan dalam kecepatan aliran connecting rod yang terkonsentrasi pada wrist bahan bakar ke dalam engine ( ̇ ). pin (m ) dan pada crankpin (m ) adalah 3b 3a Persamaan mengenai BSFC dapat dijabarkan sebagai berikut. sebagai berikut. (Sumber : Pulkrabek, 2004) = ( ) (11) ̇ m f BSFC= (18) ̇ W b = ( ) (12) METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, diawali dengan membuat geometri dari connecting rod inisial yang diambil dari sampel sepeda motor merek vario techno, material yang digunakan dan pembebanannya adalah sebagai berikut : Gambar2Designdrawingconnecting rod inisial berbasis CAD Penentuan material connecting rod adalah ductil Cast Iron dengan massa jenisnya (ρ) = 0,0079 ( ). Volume1. Nomor2 Edisi Juli 2011 ISSN : 2088-088X Penentuan restraint, yaitu suatu daerah pada connecting rod yang dijadikan sebagai tumpuan saat terjadinya gaya dan pembebanan (gaya) connecting rod 120° 120° Gambar 3 Restraint sepanjang 120° untuk pembebanan tarik (kiri : crank restraint, kanan : pembebanan pada wrist) 120° 120° Gambar 4 Restraint sepanjang 120° untuk pembebanan tekan (kiri : crank restraint, kanan : pembebanab pada wrist) Pengambilan data mengenai BSFC engine Pengambilan data ini dilakukan secara Hasil Dan Pembahasan simulasi dengan menggunakan perhitungan – perhitungan internal combustion engine dan dinamika slider – crank, dengan asumsi nilai Perbandingan Model Connecting Rod ṁ (laju aliran bahan bakar) dianggap sebagai Dari optimalisasi yang telah dilakukan konstanta dan ω akan dijadikan sebagai dengan perbaikan pada berbagai tempat pada variabel, yaitu ω saat putaran menengah (4500 connecting rod inisial beserta nilai FOS rpm), ω saat terjadi torsi maksimum (6500 minimum, adalah sebagai berikut. rpm), dan ω saat terjadi daya maksimum (8000 rpm). Tabel 1 Perbandingan model connecting rod inisial terhadap optimalisasi Model Geometri FOS minimum Tarik Tekan
no reviews yet
Please Login to review.