jagomart
digital resources
picture1_Sfbt Pdf 111155 | 251101 None B82919fa


 164x       Filetype PDF       File size 0.23 MB       Source: media.neliti.com


File: Sfbt Pdf 111155 | 251101 None B82919fa
penerapan solution focused brief therapy sfbt untuk meningkatkan harga diri siswa kelas xi bahasa sma al islam krian application solution focused brief therapy sfbt to increase self language class xi ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 30 Sep 2022 | 3 years ago
Partial capture of text on file.
                                                                                        
                  
                  PENERAPAN SOLUTION FOCUSED BRIEF THERAPY (SFBT) UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI 
                                                    SISWA KELAS XI BAHASA SMA AL-ISLAM KRIAN 
                                                                                        
                  APPLICATION SOLUTION FOCUSED BRIEF THERAPY (SFBT) TO INCREASE SELF LANGUAGE CLASS 
                                                         XI SENIOR HIGH SCHOOL AL-ISLAM KRIAN 
                                                                                        
                                                                    MANIS ANGGRA PRATIWI 
                                      Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, 
                                                                   email: manis_anggra@yahoo.com 
                                                                                        
                                                                  WIRYO NURYONO, S.Pd M.Pd 
                               Dosen Program Studi BK, Jurusan PPB, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya 
                                                                      Email : n.wiryo@gmail.com 
                     
                                                                                        
                                                                                ABSTRAK 
                  
                           Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  menguji  penerapan  Solution  Focused  Brief  Therapy  (SFBT)  dalam 
                 meningkatkan harga diri siswa  kelas XI Bahasa SMA AL-ISLAM Krian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian 
                 pre-experimental dengan jenis one group pre-test dan post-test design. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 siswa 
                 dari 24 siswa kelas XI Bahasa SMA AL-ISLAM Krian yang mempunyai harga diri rendah. Metode pengumpul data 
                 yang  digunakan  adalah  angket  harga  diri  siswa.  Jenis  angket  yang  digunakan  angket  tertutup  dengan  4  alternatif 
                 jawaban yaitu sangat setuju, setuju,tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Analisis data yang digunakan pada penelitian 
                 ini adalah statistic non parametric dengan uji tanda (sign test). Setelah diperoleh data hasil dari angket pre-test dan post-
                 test, maka selanjutnya dapat dilakukan analisis dengan uji tanda, dapat diketahui ρ = 0,031 lebih kecil dari α sebesar 5% 
                 = 0,05. Dapat diartikan setelah diberikan perlakuan Solution Focused Brief Therapy mengalami peningkatan harga diri 
                 siswa. Dari hasil analisis data dapat diketahui ada perbedaan skor antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yang 
                 menggunakan Solution Focused Brief Therapy dalam meningkatkan harga diri siswa kelas XI Bahasa SMA AL-ISLAM 
                 Krian.  Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  konseling  solution  focused  brief  therapy  dapat  digunakan  untuk 
                 meningkatkan harga diri siswa kelas XI Bahasa SMA AL-ISLAM Krian. 
                 Kata kunci : Solution Focused Brief Therapy, Harga diri siswa  
                          
                                                                                          
                                                                                        
                                                                               ABSTRACT 
                                                                                        
                         The purpose of this study was to test the application of Solution Focused Brief Therapy (SFBT) in improving the 
                 self-esteem of students of class XI High School Language AL-ISLAM Krian. This research uses a pre-experimental 
                 study with a type of one group pre-test and post-test design. Subjects in this study consist of five from twenty four high 
                 school students of class XI Language AL-ISLAM Krian who have low self esteem. The method used for collecting data 
                 was a questionnaire self-esteem. Type of questionnaire used closed questionnaire with four alternative answers that 
                 strongly agree, agree, disagree, and strongly disagree.  Analysis of the data used in this  study is a non-parametric 
                 statistical test with a sign (sign test). After the results of the data obtained from the questionnaire pre-test and post-test, 
                 it can be further analyzed with the sign test, ρ = 0.031 can be seen less than 5% α = 0.05. Can be interpreted after being 
                 given treatment Solution Focused Brief Therapy experienced an increase in self-esteem. From the analysis of the data 
                 can be known there is a difference between the scores before and after treatment using the Solution Focused Brief 
                 Therapy in enhancing the self-esteem of students of class XI High School Language AL-ISLAM Krian. It can be 
                 concluded that the counseling solution focused brief therapy can be used to enhance the self-esteem of students of class 
                 XI Senior High School Language AL-ISLAM Krian.  
                 Keywords: Strategy Assertive Training, Behavior Conformity. 
                          
                          
                  
                 PENDAHULUAN                                                               aktual  serta  pengalaman  yang  benar-benar  terjadi, 
                           Remaja       digambarkan        aktif     menjelajahi           karena  mereka  berada  pada  tahap  formal  operations. 
                 berbagai  pilihan  untuk  menentukan  identitas  dirinya,                 Dengan mencapai tahap operasi formal, remaja sudah 
                 sehingga  kehidupan  emosi  mereka  sangat  labil  dan                    mampu berpikir secara abstrak, fleksibel dan kompleks. 
                 terkadang  keliru  dalam    menghadapi  suatu  situasi.                   Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotesis, 
                 Seorang  remaja  tidak  lagi  terbatas  pada  hal-hal  yang               sehingga mampu memikirkan suatu situasi yang masih 
                Penerapan Solution Focused Brief Therapy untuk meningkatkan harga diri siswa kelas XI Bahasa SMA Al-Islam Krian 
                                                                               
               berupa  rencana  atau  suatu  bayangan.  Pada  tahap  ini,        seberapa besar kita menyukai diri kita sendiri. Menurut 
               remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang                Brian  Tracy  (dalam  Azhar,  2012),  harga  diri  sendiri 
               suatu    dan   mulai    membayangkan  sesuatu  yang               adalah bagian dari konsep diri. Sehingga jika seseorang 
               diinginkan di masa depan (Santrock, 2003).                        memiliki  harga  diri  tinggi  maka  konsep  dirinya  juga 
                        Siswa  merupakan  seorang  remaja  yang  juga            akan meninggi, begitu pula sebaliknya. 
               menjadi anggota komunitas masyarakat. Segala tuntutan                       Harga    diri   merupakan      fenomena     yang 
               serta  permasalahan  yang  terjadi  kepadanya,  terkait           mayoritas dipengaruhi oleh cara individu dalam berpikir 
               secara  langsung  maupun  tidak  langsung  dengan                 (Branden,  2001).  Harga  diri  adalah  salah  satu  aspek 
               keberadaannnya.  Salah  satu  pencarian  identitas  oleh          yang  harus  dimiliki  oleh  setiap  individu.  Pentingnya 
               siswa remaja adalah mengikuti kegiatan atau aktivitas di          keberadaan  harga  diri  berpengaruh  bagi  cara  tiap 
               sekolah.  Banyak  diantara  remaja  yang  secara  sadar           individu  dapat  menerima  keadaan  dirinya.  Seseorang 
               maupun tak sadar mereka telah mengembangkan bakat                 dikatakan memiliki harga diri apabila individu tersebut 
               dan potensinya sehingga mereka bisa berprestasi dalam             dapat menerima keberadaan dirinya secara terintegrasi 
               bidang-bidang     tertentu.   Adakalanya      keberhasilan        sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Harga diri merupakan 
               mereka  meraih  prestasi  dapat  memberikan  perbedaan            pandangan  keseluruhan  dari  individu  tentang  diri 
               pada  diri  mereka,  seperti  kepercayaan  diri  yang             sendiri.  Individu  yang  memiliki  harga  diri  tinggi 
               meningkat  dari  sebelumnya,  semangat  hidup  yang               memandang dirinya  sebagai  seseorang  yang  baik  dan 
               tinggi,  atau  kemampuan  menghargai diri yang positif.           akan selalu termotivasi untuk berperilaku baik.   
               Namun,  sebaliknya  jika  mereka  gagal  dalam  meraih                      Dalam studi pendahuluan yang telah dilakukan 
               prestasi  maupun  keinginan  yang  ingin  dicapai  tidak          oleh  peneliti  pada  tanggal  30  November  2013  saat 
               terwujud maka, mereka merasa mengalami kegagalan.                 melaksanakan wawancara kepada Guru BK di SMA AL 
                        Kegagalan  identitas  remaja  dalam  mencapai            ISLAM  Krian  bahwa  terdapat  tiga  jurusan  yaitu 
               suatu  prestasi  akademik,  dapat  mengakibatkan  siswa           BAHASA, IPA dan IPS. Penentuan dari ketiga jurusan 
               merasa  tidak  percaya  diri,  malu,  merasa  dikucilkan,         tersebut  menggunakan  seleksi  terlebih  dahulu  melalui 
               merasa     tidak   mampu,  tidak  berharga,        bahkan         tes  potensi  akademik,  angket  penjurusan  dan  angket 
               berkurangnya  motivasi  untuk  belajar.  Jika  dibiarkan          yang  ditujukan  pada  orang  tua.  Prioritas  dari  ketiga 
               terus-menerus,  maka  siswa  akan  mengalami  suatu               jurusan  yaitu  jurusan  IPA,  setelah  itu  jurusan  Bahasa 
               kondisi stres dan depresi akibat adanya ketidak sesuaian          juga  banyak  diminati  siswa.  Apabila  tidak  masuk  di  
               antara  harapan  dan  realita  yang  terjadi  pada  dirinya.      jurusan IPA dan BAHASA, maka siswa masuk dalam 
               Harapan yang terlalu tinggi akan membuat siswa rentan             pilihan terakhir yaitu jurusan IPS. Meskipun jurusan IPS 
               terhadap  stress  dan  depresi.  Biasanya,  jika  seorang         termasuk jurusan terbuang, akan tetapi siswa di jurusan 
               remaja  tidak  terpenuhi  keinginannya  maka  akan                IPS tidak minder atau percaya diri dengan jurusan yang 
               berdampak pada munculnya suatu perilaku maladaptif                diambilnya,  bahkan  mereka  sportif  serta  memiliki 
               pada  remaja  tersebut  seperti  kurangnya  percaya  diri,        hubungan  interpersonal  yang  baik  dengan  teman  lain 
               tidak  mampu  mengambil  keputusan,  merasa  tidak                dari  berbagai  jurusan  dan  guru.  Jurusan  ini  juga 
               berharga, tidak mampu bekerja sosial, dan tidak mampu             memiliki prospek ke depan yang bagus, karena banyak 
               berkompetensi (rendah diri).                                      pilihan  jurusan  atau  bidang  studi  yang  terkait  dengan 
                        Diberbagai lingkungan sekolah masih banyak               jurusan IPS. Berbeda lagi di jurusan Bahasa, mengenai 
               dijumpai  siswa-siswi  yang  menunujukkan  perilakunya            tingkat  harga  diri  siswa  di  bidang  akademik  seperti 
               kurang percaya diri ketika diminta  untuk berpendapat             jurusan     BAHASA,         IPA,IPS.      Hasil     angket 
               atau  disuruh  maju  ke  depan,  takut  mengalami                 menunujukkan  30  siswa  dari  48  siswa  dapat 
               kegagalan, tidak bisa menikmati dan mengekspresikan               diindikasikan bahwa di kelas XI Bahasa terdapat siswa 
               suasana  kelas  yang  ada,  cenderung  pasif  atau  diam,         yang  memiliki  harga  diri  yang  rendah,  dikarenakan 
               sehingga terlihat tidak memahami kemampuan dirinya.               karena  siswa  merasa  tidak  bisa  memilih  program 
               Semua  gejala  yang  teramati  tersebut,  ternyata                jurusan  selain  bahasa  untuk  studi  lanjut  di  perguruan 
               mengindikasikan bahwa siswa itu memiliki harga diri               tinggi, sehingga siswa merasa psimis dan beranggapan 
               rendah.  Hal  ini  sesuai  dengan  hasil  penelitian  yang        bahwa masuk jurusan bahasa ini “tidak bisa kemana-
               dilakukan  di  Amerika  Serikat  diperkirakan  antara  15-        mana” dalam artian tidak bisa memilih jurusan yang lain 
               50%  anak  berbakat  namun  prestasinya  kurang                   seperti  matematika,  PGSD,  Bimbingan  Konseling, 
               (underachiever) salah satu penyebabnya adalah mereka              Farmasi dll. Jadi pemikiran siswa di XI Bahasa ini bagai 
               memiliki harga diri yang rendah. Harga diri yang rendah           katak dalam tempurung yang mengakibatkan kurangnya 
               adalah ketidakpercayaan atas kemampuan yang dimiliki.             keberhargaan individu di penjurusan Bahasa. Dari data 
                        Munculnya  rasa  kurang  percaya  diri  dan              yang  telah  didapatkan,  harga  diri  yang  sangat  perlu 
               ketidak  berhargaan  diri  merupakan  salah  satu  dari           ditingkatkan adalah kelas XI Bahasa.  
               indikator  adanya  harga  diri  yang  rendah.  Harga  diri                  Harga  diri  dianggap  sangat  penting  bagi 
               tidaklah  sama dengan konsep diri. Konsep diri adalah             keberhasilan  hidup  individu,  sama  dengan  yang 
               kesadaran      batin     tentang     apa     yang      kita       diungkapkan      Abraham  Maslow  dalam  “hierarki 
               percayai,bagaimana sikap kita,nilai-nilai yang kita anut          kebutuhan     manusia”      yang    mengatakan      bahwa 
               dan apa yang telah terjadi dalam hidup kita yang akan             kebutuhan  akan  harga  diri  ada  dalam  urutan  ke-4 
               mempengaruhi  diri  kita  pribadi  dan  dalam  hubungan           (Maslow, dalam Burger, 1986 : 267). Harga diri disini 
               dengan  orang  lain.  Sedangkan  harga  diri  adalah              adalah  menyangkut  tentang  kekuatan,  penguasaan, 
                                                                             1 
                                                       Jurnal BK.. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2014, 1 - 7 
                percaya  diri,  penerimaan  dan  kemandirian.  Jika                     sejelas mungkin hal yang ingin dilihat konseli di dalam 
                kebutuhan ini terpenuhi maka akan berhasil mendorong                    kehidupannya. 
                individu        untuk        memberikan          penghargaan, 
                memperkokoh status, kebanggaan telah dipandang atau                               SFBT membangun kerja sama antara konselor 
                diapresiasi oleh orang lain sebagai orang penting.                      dan konseli . konseli dipandang kompeten dan berdaya. 
                Rumusan Masalah                                                         Terapi ini  hanya  menaruh  sedikit perhatian pada akar 
                           Berdasarkan  latar  belakang  diatas,  maka                  atau penyebab problem yang dihadapi konseli. Peran itu 
                rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah                     bisa diibaratkan saat mengendarai mobil kadang-kadang 
                Penerapan  Solution  Focus  Brief  Therapy  dapat                       kita harus menengok ke spion mobil, namun disarankan 
                digunakan untuk meningkatkan harga diri siswa kelas                     untuk  lebih  banyak  melihat  ke  depan!  Konselor 
                XI Bahasa di SMA AL ISLAM Krian?”                                       berfokus  solusi  hanya  melakukan  intervensi  minimal 
                                                                                        dalam      kehidupan        konseli.     Tugasnya       adalah 
                KAJIAN PUSTAKA                                                          memunculkan pemicu perubahan yang akan dilanjutkan 
                Perilaku Harga Diri                                                     setelah konseling. Konselor bernegoisasi dengan konseli 
                           Menurut  Coopersmith  (dalam  Burn,  1993)                   untuk     mengidentifikasi      problem      prioritas    yang 
                mengemukakan harga diri ialah evaluasi atau penilaian                   tujuannya bisa dicapai. 
                yang  dibuat  oleh  individu  mengenai  dirinya  sendiri                          Pendekatan berfokus solusi berasal dari terapi 
                dimana  individu  meyakini  dirinya  sendiri  sebagai                   keluarga.  Tokoh  pendirinya  adalah  terapis  keluarga, 
                individu yang mampu, penting, berhasil dan berharga.                    Steve de Shazer, Kim Insoo Berg dan Kolega-kolega di 
                Dengan  kata  lain,  harga  diri  merupakan  penilaian                  Pusat Terapi Singkat Keluarga di Milwaukee, serta Bill 
                individu  tentang  dirinya  yang  diekspresikan  melalui                O’Hanlon,  terapis  di  Nebraska.  Anggota-anggota 
                tingkah lakunya sehari-hari.                                            praktik Terapi Singkat di London memelopori metode 
                           Harga  diri  merupakan  salah  satu  aspek                   tersebut di Inggris. Banyak profesional di bidang-bidang 
                kepribadian  yang  mempunyai  peran  penting  dan                       seperti    pengajaran,      manajemen,       kesehatan      dan 
                berpengaruh besar terhadap sikap dan perilaku individu.                 pengasuhan komunitas menggunakan keterampilan dan 
                Murk (2006) mengatakan harga diri merupakan evaluasi                    intervensi  yang disarankan SFBT. Terapi ini sekarang 
                yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya,                   banyak  digunakan  dalam  berbagai  lingkup,  termasuk 
                terutama  sikap  menerima,  menolak,  dan  indikasi                     sekolah, rumah sakit jiwa, layanan konseling, organisasi 
                besarnya  kepercayaan  individu  terhadap  kemampuan,                   relawan,  kelompok  terapeutik,  dan  tim  kerja  sosial. 
                keberartian,  kesuksesan, keberhargaan. Secara singkat,                 Konseli  yang  ditangani  pun  beragam,  mereka  yang 
                harga  diri  adalah  penilaian  diri  (personal  judgment)              kecanduan  minum,  suka  berbuat  kekerasan,  korban 
                mengenai  perasaan  berharga  atau  berarti  yang                       penganiayaan,  karyawan  yang  mengalami  gangguan 
                diekspresikan  dalam  sikap-sikap  individu  terhadap                   karena stres, problem pasangan hidupnya, dan keluarga. 
                dirinya.                                                                Dari  penjelasan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa 
                           Pendapat     lain   menurut  Branden  (1992)                 Strategi    Solution  –  Focused  Brief  Therapy  (SFBT) 
                menyatakan harga diri memiliki enam pilar yang tidak                    adalah  salah  satu  strategi  dalam  Bimbingan  dan 
                dapat  dipisahkan  antara  lain:  melaksanakan  hidup                   Konseling  yang  menggunakan  proses  pengentasan 
                dengan  punuh  kesadaran,  belajar  bertanggung  jawab                  masalah yang lebih berfokus pada solusi permasalahan 
                terhadap diri, hidup dengan integritas diri, hidup dengan               secara singkat dari pada berfokus pada permasalahannya 
                asertivitas, belajar menerima diri sendiri, hidup dengan                dengan cara mengkonstruk solusi-solusi yang dilakukan 
                tujuan  tertentu.Berdasar  dari  pengertian  diatas  dapat              oleh konseli itu sendiri. 
                disimpulkan bahwa Harga diri adalah kepercayaan akan                     
                kemampuan diri sendiri  untuk  berfikir  dan  mengatasi                 METODE 
                tantangan dasar dalam hidup serta kepercayaan pada hak                            Berdasarkan  permasalahan  penelitian  yang 
                untuk  bahagia,  perasaan  berharga,  pantas  untuk                     berjudul  “Penerapan  Solution  Focused  Brief  Therapy 
                menyatakan kebutuhan dan keinginan, dan  menikmati                      untuk meningkatkan harga diri siswa kelas XI Bahasa 
                buah dari hasil usaha yang telah dilakukan.                             SMA Al-Islam  Krian”,  maka  penelitian  ini  termasuk 
                                                                                        dalam  penelitian  kuantitatif.  Dalam  penelitian  ini 
                Solution Focused Brief Therapy                                          digunakan      penelitian     eksperimen       dengan     jenis 
                                                                                        penelitian quasi experiment dengan metode one group 
                           Terapi  singkat  berfokus  solusi  menurut  Bill             pretest    posttest   design,     yaitu   eksperimen  yang 
                O’Connel  (dalam  Stephen  Palmer  2011:551)    adalah                  dilaksanakan      pada     satu    kelompok       saja    tanpa 
                bentuk terapi  singkat  yang  dibangun  di  atas  kekuatan              pembanding.  Pertama  akan  dilakukan  pengukuran  tes 
                konseli  dengan  membantunya  memunculkan  dan                          awal  (pre-test)  kemudian  akan  diberikan  perlakuan 
                mengkonstruksikan         solusi    pada      problem      yang         dalam  jangka  waktu  tertentu,  setelah  itu  dilakukan 
                dihadapinya.  Terapi  ini  lebih  menekankan  pentingnya                pengukuran kembali (post-test). 
                masa depan ketimbang masa lalu atau masa kini. Dalam                              Rancangan penelitian ini  terdapat  tahap-tahap 
                pendekatan  berfokus  solusi  ini,  konselor  dan  konseli              dalam  penelitian  mulai  tahap  persiapan  sampai  pada 
                mencurahkan        sebagian      besar     waktunya       untuk         perlakuan. Dalam tahap perlakukan terdapat 6 tahapan 
                mengkonstruksi        solusi   ketimbang      mengeksplorasi            dalam proses konseling. 
                masalah. Konselor dan konseli mencoba mendefinisikan                     
                                                                                   2 
                                                                                     
                Penerapan Solution Focused Brief Therapy untuk meningkatkan harga diri siswa kelas XI Bahasa SMA Al-Islam Krian 
                                                                                
               HASIL DAN PEMBAHASAN                                               pengukuran  awal  dan  pengukuran  akhir.  Kondisi 
               Data Hasil Pre-test                                                berlainan  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah 
                        Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas            skor  perilaku  harga  diri  siswa  antara  sebelum  dan 
               XI  Bahasa  SMA  Al-Islam  Krian  yang  teridentifikasi            sesudah pemberian strategi SFBT. Berikut adalah hasil 
               memiliki perilaku harga diri rendah. Untuk menentukan              analisis skor angket yang diberikan pada siswa dengan 
               subyek penelitian, maka dilakukan pengukuran terhadap              pengukuran Pre-test dan Post-test dapat dilihat dalam 
               perilaku  harga  diri  siswa  melalui  angket  terhadap  24        tabel berikut ini: 
               siswa yang berada di kelas XI Bahasa tersebut.                                
                         Pemberian  angket  pre-test  bertujuan  untuk                                         Tabel 4.4 
               mengetahui  skor  perilaku  harga  diri  siswa  sebelum                           Hasil Analisis Pre-test dan Post-test 
               diberikan  strategi  SFBT  untuk  kemudian  dijadikan                                             
               sebagai subyek penelitian. Kemudian hasil pengukuran                                    Pre-    Post-
               dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: tinggi, sedang,               No    Subyek      test     test      Arah      Tanda        Ket 
                                                                                                       (X )    (X )    Perbedaan 
               rendah.  Kategori  tersebut  diperoleh  dari  penghitungan                                B        A
               Mean dan Standart Deviasi sebagai berikut :                            1.     Apel      147      196      X >X          +      Meningkat 
                                                                                                                           A  B
                                                                                      2.    Jambu      130      190      X >X          +      Meningkat 
                                                                                                                           A  B
                                                                                      3.     Kiwi      128      187      X >X          +      Meningkat 
               1)               Kategori tinggi   = Mean + 1 SD   X                                                        A  B
                                                                                      4.    Jeruk      137      194      X >X          +      Meningkat 
                   Kategori tinggi  = (Mean + 1SD) ke atas                                                                 A  B
                                                                                      5.   Alpokat     146      191      X >X          +      Meningkat 
                                      = 168,2 + 19,34                                                                      A  B
                                                                                       Rata- Rata     137,6    191,6                                
                                      = 187,54                                     
               2)               Kategori sedang = Mean- 1 SD   X                            Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa yang 
                     Mean + 1 SD                                                  menunjukkan  tanda  negatif  (-)  berjumlah  5  yang 
                   Kategori sedang= (Mean  1SD) s/d (Mean  1SD)                 bertindak  sebagai  N  (banyaknya  pasangan  yang 
                                      = (168,2 – 19,34) s/d (168,2 +              menunjukkan perbedaan) dan x (banyaknya tanda yang 
                                        19,34)                                    lebih  banyak)  berjumlah  0.  Dengan  melihat  tabel  tes 
                                      = 148,86 – 187,54                           binomial dengan ketentuan N = 5 dan x = 0 (z), maka 
               3)               Kategori rendah = X  Mean- 1 SD                   diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah H ) = 0,031. 
                                                                                                                                  o
                   Kategori rendah    = (Mean − 1SD) ke bawah 
                                                                                  Bila  dalam  ketetapan  α  (taraf  kesalahan)  sebesar  5% 
                                          = 168,2  – 19,34                        adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,031 
                                          = 148,86 Kebawah                        < 0,05, berdasarkan hasil tersebut maka Hο ditolak dan 
                       Dari  hasil  pedoman  pengkategorian  tersebut             Ha diterima. Setelah diberi perlakuan dengan pemberian 
               diketahui 5 siswa dalam kategori skor rendah. Sehingga             strategi  Solution  Focused  Brief  Therapy  terdapat 
               5  siswa  tersebut  dijadikan  sebagai  subyek  penelitian.        perbedaan  skor  antara  pre-test    dan  post-test  perilaku 
               Hasil Pre-Test terhadap subyek penelitian dapat dilihat            harga  diri  siswa.  Selain  itu,  berdasarkan  perhitungan 
               dalam tabel berikut ini:                                           pada tabel 4.4 diketahi rata-rata pre-test 137,6 dan rata-
                                                                                  rata  post-test  191,6.  Sehingga  dapat  dikatakan  bahwa 
                                                                                  kegiatan  pemberian  strategi  Solution  Focused  Brief 
                                                                                  Therapy dapat meningkatkan harga diri siswa kelas XI 
                                                                                  Bahasa SMA Al-Islam Krian. 
                                                                                            Berdasarkan  analisis  di  atas,  maka  dapat 
                                                                                  dikatakan  bahwa  hipotesis  yang  diajukan  dalam 
                                                                                  penelitian  ini  yang  berbunyi  “Pemberian  Strategi 
                                                                                  Solution  Focused  Brief  Therapy  dapat  meningkatkan 
                                                                                  harga diri siswa kelas XI Bahasa SMA Al-Islam Krian” 
                                                                                  dapat diterima. 
                                                                                            Adapun hasil perbedaan pre-test dan post-test 
                                            Tabel 4.2                             yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut: 
                           Data Hasil Angket Pre-test Harga Diri 
                     No.            Nama            Skor       Kategori 
                      1.            Apel             147        Rendah 
                      2.            Jambu            130        Rendah 
                      3.            Kiwi             128        Rendah 
                      4.            Jeruk            137        Rendah 
                      5.           Alpokat           146        Rendah 
                                  Rata-rata         137,6            
                          
               Analisis Hasil Penelitian 
                         Teknik  analisis  yang  digunakan  statistik  non 
               parametik dengan uji tanda atau sign test. Uji tanda ini 
               digunakan      untuk     mengetahui     perbedaan      hasil                  
                                                                              3 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Penerapan solution focused brief therapy sfbt untuk meningkatkan harga diri siswa kelas xi bahasa sma al islam krian application to increase self language class senior high school manis anggra pratiwi bimbingan dan konseling fakultas ilmu pendidikan universitas negeri surabaya email yahoo com wiryo nuryono s pd m dosen program studi bk jurusan ppb n gmail abstrak tujuan penelitian ini adalah menguji dalam menggunakan jenis pre experimental dengan one group test post design subjek berjumlah dari yang mempunyai rendah metode pengumpul data digunakan angket tertutup alternatif jawaban yaitu sangat setuju tidak analisis pada statistic non parametric uji tanda sign setelah diperoleh hasil maka selanjutnya dapat dilakukan diketahui lebih kecil sebesar diartikan diberikan perlakuan mengalami peningkatan ada perbedaan skor antara sebelum sesudah sehingga disimpulkan bahwa kata kunci abstract the purpose of this study was in improving esteem students research uses a with type and subjects consi...

no reviews yet
Please Login to review.