jagomart
digital resources
picture1_Kebugaran Jasmani Dan Latihan


 407x       Tipe PDF       Ukuran file 0.15 MB    


File: Kebugaran Jasmani Dan Latihan
kebugaran jasmani dan latihan kebugaran jasmani i hakikat latihan kebugaran jasmani latihan kondisi fisik physical conditioning memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani physical fitness ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 21 Dec 2021 | 4 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                   KEBUGARAN JASMANI DAN 
                                                               LATIHAN KEBUGARAN JASMANI 
                                                                                           
                         I.     Hakikat Latihan Kebugaran Jasmani 
                                     Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting 
                           untuk  mempertahankan  atau  meningkatkan  derajat  kesegaran  jasmani  (physical  fitness). 
                           Derajat  kesegaran  jasmani  seseorang  sangat  menentukan  kemampuan  fisiknya  dalam 
                           melaksanakan tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang semakin 
                           tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika 
                           kesegaran jasmaninya kian meningkat. 
                                     Kurangnya  daya  tahan,  kelentukan  persendian,  kekuatan  otot,  dan  kelincahan 
                           merupakan penyebab utama timbulnya cidera. Hal ini disebabkan program latihan kondisi 
                           fisik yang dilakukan seseorang tidak sempurna sebelum dia terjun mengikuti pertandingan 
                           atau melaksanakan kegiatan fisik yang lebih berat. 
                                     Program latihan kebugaran jasmani perlu direncanakan secara sistematis. Tujuannya 
                           adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. Proses 
                           latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian hari 
                           meningkat  beban  latihannya,  akan  meningkatkan  kebugaran  jasmani.  Hal  ini  akan 
                           menyebabkan seseorang kian terampil, kuat dan efisien dalam gerakannya. 
                                     Para  ahli  olahraga  berpendapat,  seorang  atlet  yang  mengikuti  program  latihan 
                           kebugaran jasmani secara intensif selama 6 – 8 minggu sebelum musim pertandingan, akan 
                           memiliki  kekuatan,  kelentukan,  dan  daya  tahan  yang  jauh  lebih  baik  selama  musim 
                           pertandingan. Perkembangan kebugaran jasmani yang terbaik juga membantu seorang atlet 
                           untuk  mampu  mengikuti  latihan  selanjutnya  dalam  usaha  mencapai  prestasi  setinggi-
                           tingginya. 
                        II.     Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani 
                                     Berkenaan  dengan  pembinaan  Kebugaran  Jasmani  untuk  meningkatkan  kesegaran 
                           jasmani,  perlu  mengenal  beberapa  unsure-unsur  yang  perlu  dilatih,  yaitu  kekuatan, 
                           kecepatan,  daya  tahan  otot  jantung  dan  paru-paru,  kelincahan,  daya  ledak  (power)  dan 
                           kelentukan. 
                                      
                                      
                                                                                                                    Design by Yuas and R2 Bramistra 
                               A.  Latihan kekuatan (strength training) 
                                     Dalam olahraga, kekuatan digunakan dalam berbagai bentuk antara lain: 
                                           1.  Bergeraknya tubuh olahragawan (berlari, melompat, berenang dan sebagainya). 
                                           2.  Menggerakkan benda atau alat lain: tolak peluru, bola, angkat besi, dayung dan 
                                                 sebagainya. 
                                           3.  Melawan dan mengatasi kekuatan otot lawan: judo, gulat dan sebagainya. 
                                                 Bentuk  latihan  kekuatan  dengan  berbagai  kombinasi  kekuatan  yang  dikenal 
                                     dengan circuit training, yaitu urutan latihan dengan satu macam kegiatan di setiap pos 
                                     antara 4 – 12 pos 
                               B.  Latihan kecepatan (Speed training) 
                                                 Latihan kecepatan yang masih bersifat umum ini diberikan dalam bentuk latihan 
                                     lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam 
                                     latihan kecepatan antara lain sebagai berikut: 
                               1.  Latihan kecepatan dilakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih 
                                     kuat. 
                               2.  Intensitas  latihan  berada  pada  tingkat  sub-maksimal.  Intensitas  tinggi  ini  memerlukan 
                                     konsentrasi penuh dan kemauan tinggi. 
                               3.  Jarak antara 30 – 80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan secara 
                                     umum. 
                               4.  Jumlah pengulangan antara 10 – 16 kali dan terdiri dari 3 – 4 seri. 
                               5.  Untuk kecepatan daya ledak (eksplosive speed) dapat dilatih dengan penambahan beban 
                                     yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal. 
                               6.  Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1 – 3 menit, sedangkan waktu istirahat 
                                     antara seri lebih lama sampai 6 menit. 
                                                 Perlu  diingat  bahwa  agar  latihan  kecepatan  lebih  efektif,  perlu  rangsangan-
                                     rangsangan/stimulus luar seperti: tanda dengan tepkan tangan, bunyi peluit, atau suara 
                                     sebagai komando untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain. 
                               C.  Latihan daya tahan (endurance training) 
                                                 Daya tahan adalah kemampuan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang 
                                     lama  tanpa  mengalami  kelelahan.  Banyak  kegiatan  dalam  membina  daya  tahan  yang 
                                                                                                                                    Design by Yuas and R2 Bramistra 
          dapat dilakukan, antara lain: lari jarak jauh, latihan aerobic 12 menit, lari lintas alam 
          (cross country), fartlek, dan interval training. 
         1.  Latihan aerobic 
          Latihan  aerobic  dengan  waktu  yang  ditentukan  selama  12  menit,  berusaha  untuk 
          mencapai jarak sejauh mungkin. 
         2.  Latihan cross country 
          Latihan cross country atau lari lintas alam memang umum dilakukan. Biasanya dilakukan 
          sebagai  selingkuh  dari  latihan-latihan  daya  tahan  lainnya.  Latihan  ini  terutama  sekali 
          dilakukan dalam periode persiapan. 
         3.  Latihan fartlek 
          Prinsip latihan fartlek adalah berlari dengan berbagai variasi. Artinya dapat mengatur 
          keepatan lari yang diinginkan selama melakukan latihan tersebut sesuai dengan keinginan 
          dan sesuai pula dengan kondisi/kemampuan atlet. Sebagai contoh dapat dimulai latihan 
          dengan  lari  lambat-lambat,  kemudian  dilanjutkan  dengan  lari  cepat  pada  jarak-jarak 
          pendek secara intensif. 
         4.  Interval training 
          Interval  training  adalah  bentuk  latihan  daya  tahan  dengan  berlari  pada  jarak  tertentu 
          dengan waktu tertentu, dengan masa pemulihan (recovery) di antara pengulangan jarak 
          tersebut.  Hal-hal  yang  perlu  ditentukan  dalam  merencanakan  latihan  interval  adalah 
          sebagai berikut. 
            a.  Jarak yang akan ditempuh 
            b.  Kecepatan untuk menempuh jarak tersebut 
            c.  Pengulangan (repetition), yaitu beberapa kali jarak tersebut akan ditempuh 
            d.  Lamanya masa istirahat (recovery) di antara repetisi. 
         D.  Latihan kelentukan (Flexibility training) 
              Ada dua bentuk dalam mengembangkan kelentukan yaitu: (1) peregangan dinamis 
          dan (2) peregangan statis. 
          1. Peregangan dinamis 
              Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan tubuh atau anggota tubuh 
          secara  berirama  atau  dengan  memantul-mantulkannya  (bouncing),  sehingga  otot-otot 
          teregang dan terulur. 
                                     Design by Yuas and R2 Bramistra 
          Contoh peregangan dinamis adalah sebagai berikut. 
         a.  Duduk  telunjur  dengan  kedua  kaki  lurus,  usahakan  untuk  mencapai  ujung  jari  kaki 
          dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merengut pinggang. 
         b.  Duduk  dengan  sikap  “lari  gawang”.  Kaki  kiri  lurus  ke  depan,  kaki  kanan  dilipat  ke 
          belakang. 
         c.  Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke belakang kepala. Angkat kepala dan dada secara 
          berulang-ulang setinggi mungkin ke atas. 
         d.  Sikap  jongkok,  kedua  tangan  bertumpu  di  lantai.  Lemparkan  kaki  lurus  ke  belakang 
          secara bergantian kiri dan kanan. 
         e.  Berdiri  kangkang  kedua  tangan  direntangkan  ke  samping.  Bungkukkan  badan  sambil 
          tangan kanan menyentuh ujung kaki kiri, kembali ke sikap semula. 
         2.   Peregangan statis 
              Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan 
          mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (statis) untuk beberapa saat. 
       Contoh peregangan statis adalah sebagai berikut. 
         a.  Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan sehingga jari tangan menyentuh 
          lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (statis) selama 20 – 30 detik. 
         b.  Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan sehingga kedua telapak tangan 
          bertumpu di lantai. Pertahankan sikap ini selama 20 – 30 detik. 
         c.  Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit kearah dalam dengan kedua 
          tangan. Pertahankan sikap ini selama 20 – 30 detik. 
         d.  Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang 
          pergelangan kaki yang lurus. 
         e.  Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan kea rah/menyentuh dada. Kepala 
          diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20 – 30 detik. 
        
         E.  Pengertian Kebugaran  
              Kebugaran  jasmani  adalah  kesanggupan  seseorang  untuk  mengerjakan  tugas 
          sehari-hari  tanpa  mengalami  kelelahan  yang  berarti  dan  masih  mempunyai  tenaga 
          cadangan untuk melaksanakan tugas-tugas berikutnya. 
                                     Design by Yuas and R2 Bramistra 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Kebugaran jasmani dan latihan i hakikat kondisi fisik physical conditioning memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran fitness seseorang menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari hari semakin tinggi pula kerja dengan kata lain hasil kerjanya kian produktif jika jasmaninya meningkat kurangnya daya tahan kelentukan persendian kekuatan otot kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya cidera hal ini disebabkan program dilakukan tidak sempurna sebelum dia terjun mengikuti pertandingan kegiatan lebih berat perlu direncanakan secara sistematis tujuannya adalah ergosistem tubuh proses cermat berulang ulang beban latihannya akan menyebabkan terampil kuat efisien gerakannya para ahli olahraga berpendapat seorang atlet intensif selama minggu musim memiliki jauh baik perkembangan terbaik juga membantu mampu selanjutnya usaha mencapai prestasi setinggi tingginya ii bentuk berkenaan pembinaan mengenal beberapa unsure unsur dila...

no reviews yet
Please Login to review.