jagomart
digital resources
picture1_Presentasi Usaha 9450 | P Persepsi Peternak Terhadap Teknologi Pemanfaatan Gangsing  Sesarma Reticulatum  Sebagai Ransum  Pakan Itik Sumber Omega Tiga Di Kabupaten Kulonprogo | Pertanian Dan Peternakan


 206x       Tipe DOC       Ukuran file 0.06 MB    


File: Presentasi Usaha 9450 | P Persepsi Peternak Terhadap Teknologi Pemanfaatan Gangsing Sesarma Reticulatum Sebagai Ransum Pakan Itik Sumber Omega Tiga Di Kabupaten Kulonprogo | Pertanian Dan Peternakan
persepsi peternak terhadap teknologi pemanfaatan gangsing sesarma reticulatum sebagai ransum pakan itik sumber omega tiga di kabupaten kulonprogo rahima kaliky erna winarti dan nur hidayat balai pengkajian teknologi pertanian yogyakarta55281 ...

icon picture DOC Word DOC | Diposting 29 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                       PERSEPSI PETERNAK TERHADAP TEKNOLOGI
               PEMANFAATAN GANGSING (Sesarma reticulatum) SEBAGAI RANSUM 
               PAKAN ITIK SUMBER OMEGA TIGA DI KABUPATEN KULONPROGO
                            Rahima Kaliky, Erna Winarti, dan Nur Hidayat.
                          Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta55281
                         Karangsari, Wedomartani, Ngemplak,  Sleman - Yogyakarta
                     Telp. (0274)  884662, Fax. (0274) 562935, e-mail: bptpdiy@indosat.net.id
                                      ABSTRAK
                 Komponen biaya usaha ternak unggas untuk pakan  +  60-70%.   Karena itu perlu introduksi teknologi
            pemanfaatan bahan pakan lokal sebagai substitusi pakan komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi
            peternak terhadap teknologi pemanfaatan gangsing (Sesarma reticulatum) sebagai ransum pakan itik sumber omega3 di
            kabupaten  Kulonprogo.   Metode penelitian adalah survei.   Penelitian dilakukan di desa Banaran Kecamatan Galur
            kabupaten Kulonprogo.   Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan teknologi itu sudah
            diintroduksikan di desa tersebut. Populasi penelitian adalah para peternak itik setempat dan sampel diambil secara acak
            sederhana (simple random), jumlah sampel sebanyak 20 orang.  Analisis data menggunakan statistik deskriptif (analisis
            frekuensi).  Hasil penelitian menunjukan bahwa 100% responden menyatakan bahwa aplikasi teknologi tersebut dapat
            meningkatkan mutu hasil telur(keuntungan relatif), 100% responden menyatakan dapat meningkatkan pendapatan
            (keuntungan relatif), 80% menyatakan aplikasi teknologi tersebut tidak membutuhkan banyak tenaga (sederhana), 95%
            menyatakan hasil teknologi tersebut dapat dilihat dalam waktu singkat (observable), 100% menyatakan sesuai budaya
            dan kebiasaan setempat (kompatible).
            Kata kunci : persepsi, peternak, pakan itik, omega tiga, gangsing
                                    PENDAHULUAN
            Latar Belakang
                 Populasi ternak unggas  di DIY tahun 2003  tercatat sebanyak 9,13 juta ekor, turun sebesar
            0,44% dari tahun 2002 yang populasinya sebesar 9,17 juta ekor. Sebagian besar dari populasi
            unggas tersebut adalah ayam kampung (55,33%), disusul ayam ras 42,27% (petelur 15,21%,
            pedagaing 27,06%) dan 2,39% adalah itik. Adapun jumlah unggas yang dipotong mencapai 25,33
            juta ekor yang terdiri dari 33,97% ayam kampung, 65,39% ayam ras, dan selebihnya 0,65 % adalah
            itik. Dengan membandingkan antara jumlah populasi unggas  dan jumlah unggas yang dipotong
            terlihat bahwa Propinsi DIY mendatangkan unggas dari daerah lain dengan porsi 63,95% dari total
            unggas yang dipotong. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa permintaan unggas di DIY cukup
            tinggi, dan hal ini memberi peluang bagi peternak di DIY untuk mengembangkan agribisnis
            perunggasan termasuk itik. Mengingat konsumsi daging itik di DIY selalu meningkat dari tahun ke
            tahun. Pada tahun 2000 konsumsi daging itik sebanyak 59.155 kg meningkat menjadi 105.387 kg
            ditahun 2003. Begitupula dengan telur itik yang mengalami peningkatan permintan dari tahun
            ketahun. (BPS,2003).
                 Menurut Prasetyo et al. ( 2002) bahwa rendahnya produksi telur itik di kawasan Pantai
            Selatan Yogyakarta (temasuk kab. Kulonprogo) disebabkan antara lain adalah sistem pengelolaan
            yang tradisional dengan skala usaha yang kecil. Lebih lanjut dikatakan bahwa salah satu
            permasalahan yang dihadapi peternak itik adalah tingginya harga pakan (konsentrat), sementara
            komponen biaya untuk pakan  dalam usaha ternak unggas mencapai + 60-70%. Untuk itu perlu
            dicari dan dimanfaatkan sumber pakan alam sebagai pengganti konsentrat. Gangsing (Sesarma
            reticulatum) merupakan salah satu biota laut yang keberadaannya sangat  berlimpah pada musim
            kemarau sekitar bulan april sampai September  dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pakan untuk
            substitusi pakan komersial (konsentrat). Wardhani  et al.  (2004) melaporkan hasil penelitianya
            bahwa pemanfaatan gangsing sebagai subsitusi pakan konsentrat sebanyak 25% pada ransum itik
            menghasil telur dengan kandungan omega 3 sebesar 242,50 mg/2 butir. Telur itik dengan
            kandungan omega-3 memiliki harga jual yang lebih tinggi dibanding telur yang sama tanpa
                     kandungan omega-3. 
                              Suatu teknologi akan diadopsi atau tidak berhubungan  dengan persepsi pengguna terhadap
                     teknologi   tersebut.   Sebagaimana   dikatakan   oleh   Rakhmat   (2000)   bahwa   persepsi   adalah
                     pengalaman   tentang   objek,   peristiwa   atau   hubungan-hubungan   yang   diperoleh   dengan
                     menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (teknologi). Wilson (1998) mengakui persepsi
                     adalah selektif sehingga dapat merupakan psycological nois, "We tend to see, hear and believe only
                     what we want to see, hear and believe" (kita cenderung untuk melihat, mendengar dan percaya
                     hanya pada apa yang ingin kita lihat, dengar dan percayai).
                              Suatu keputusan inovasi   individual baik opsional maupun kolektif pada proses tahap
                     keputusan   inovasi   hingga   konfirmasi   untuk   tetap   menggunakan       teknologi   itu   atau
                     menghentikannya (mengadopsi secara berkelanjutan atau menolak), tergantung pada sifat teknologi
                     bersangkutan. Teknologi baru yang memberikan tingkat keuntungan relatif yang lebih tinggi akan
                     cepat diterima dengan catatan disamping menguntungkan, teknologi   baru itu  harus  sederhana,
                     hasilnya dapat diamati oleh orang lain dalam waktu relatif singkat, dapat diuji-cobakan dalam skala
                     kecil, dan tidak bertentangan dengan kebiasaan dan nilai-nilai sistem sosial setempat (Rogers,
                     1983).
                              Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi peternak terhadap karakteristik teknologi
                     teknologi pemanfaatan gangsing (sesarma reticulatum) sebagai ransum pakan itik sumber omeg-3
                     di Kabupaten Kulonprogo.
                                                             METODA PENELITIAN
                              Penelitian ini didesain dengan metode survei, berlokasi di desa Banaran kecamatan Galur
                     kabupaten Kulonprogo. Penentuan lokasi tersebut secara purposive dengan pertimbangan  desa
                     tersebut merupakan lokasi pengkajian teknologi/introduksi teknologi oleh BPTP Yogyakarta,
                     disampng memiliki memiliki potensi itik lokal Bantul yang cukup tinggi. Populasi penelitian
                     adalah  peternak itik di desa tersebut. Pengambilan sampel dilakukan secara acak  sebanyak  20
                     peternak. Eksplorasi data dengan menggunakan daftar pertanyaan terstuktur (kuesioner) Data
                     primer yang terhimpun dianalisis dengan statistik deskriptif (analisis frekuensi).
                                                          HASIL DAN PAMBAHASAN
                     Persepsi Peternak terhadap Karakteristik Teknologi
                              Rogers (1983) menyatakan bahwa cepat lambatnya proses adopsi suatu inovasi dipengaruhi
                     oleh ciri-ciri yang melekat pada inovasi tersebut.  Ciri-ciri atau karakteristik yang dimaksud
                     meliputi keuntungan relatif, kompleksitas, trialibilitas, observabilitas, dan kompatibilitas suatu
                     teknologi.  Persepsi responden terhadap karakteristik teknologi pemanfaatan gangsing (sesarma
                     reticulatum) sebagai ransum pakan itik sumber omega 3 di agroekosistem lahan kering kabupaten
                     Kulonprogo sebagai berikut :
                     1.   Keuntungan Relatif Teknologi
                            Keuntungan   relatif   suatu   inovasi/teknologi   sangat   menentukan   didalam   pengambilan
                     keputusan pengguna untuk mengadopsi atau menolak inovasi/teknologi tersebut.  Semua responden
                     memberi penilaian positif (setuju – sangat setuju) untuk pernyataan bahwa teknologi tersebut dapat
                     meningkatkan mutu (kualitas telur) dan pendapatan peternak (Tabel 1).
                                Tabel 1. Persepsi Peternak Terhadap Keuntungan Relatif  Teknologi Pemanfaatan Gangsing Sebagai Ransum 
                                             Pakan Itik Sumber Omega3 di Desa Banaran, Kabupaten Kulonprogo
                                                      Persepsi                                  Kategori                       Frekuensi                      Persentase
                                               Meningkatkan Mutu                                  Setuju                             2                             10
                                                                                              Sangat setuju                        18                              90
                                          Meningkatkan Pendapatan                                 Setuju                             5                          25,0
                                                                                              Sangat setuju                        15                              75
                                             Hal ini dapat dimaklumi karena aplikasi teknologi tersebut memberikan nilai positif pada
                                hasil, dimana telur itik yang dihasilkan dari aplikasi teknologi tersebut mengandung omega-3,
                                sebagaimana ditunjukkan oleh hasil penelitian Wardhani  et all  (2004) tersebut diatas. Dengan
                                adanya kandungan omega-3 tersebut mengakibatkan nilai jual dari telur tersebut akan lebih tinggi
                                dibanding telur itik tanpa kandungan omega-3. Berdasarkan penilaian/pandangan peternak tersebut,
                                maka  dapat dikatakan bawa aplikasi teknologi ini secara ekonomis dapat memberikan keuntungan
                                relatif bagi penggunanya. Dari perspektif ekonomis, teknologi ini layak untuk  didesiminasikan
                                atau didifusikan kepada peternak lainnya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan
                                peternak itik diagroekosistem yang sama.
                                2.    Kompleksitas, Trialibilitas dan Observabilitas Teknologi
                                         Disamping   memberikan   keuntungan   relatif   yang   lebih   tinggi   dibanding   teknologi
                                sebelumnya, suatu teknologi akan diadopsi apabila teknologi itu tidak rumit/sederhana (tingkat
                                kompleksitasnya rendah), dapat  diujicoba terutama dalam skala kecil (trialable) dan dapat diamati
                                sendiri   oleh   pengguna   teknologi   itu   (observable).                                                  Persepsi   peternak   terhadap
                                kompleksitas,trialibilitas dan observabilitas teknologi disajikan dalam (Tabel 2).
                                Tabel 2. Persepsi Peternak Terhadap Kompleksitas, Trialibilitas dan Observabilitas Teknologi Pemanfaatan 
                                             Gangsing Sebagai Ransum Pakan Itik Sumber Omega3 di Desa Banaran, Kabupaten Kulonprogo
                                                 Persepsi                                Kategori                           Frekuensi                         Persentase
                                         Mudah dipraktekkan                                Setuju                              9                             45.0
                                                                                      Sangat Setuju                           11                             55.0
                                                                                        Tdk Setuju                             1                               5.0
                                        Dapat dicoba skala kecil                           Setuju                            17                              85.0
                                                                                      Sangat Setuju                            2                             10.0
                                   Hasil dapat amati dalam waktu                        Tdk Setuju                             2                             10.0
                                              relatif singkat                              Setuju                            16                              80.0
                                                                                      Sangat Setuju                            2                             10.0
                                               Tabel   2   menunjukkan,   seluruh   responden     memberi   penilaian   bahwa     teknologi
                                pemanfaatan gangsing (Sesarma reticulatum) sebagai ransum pakan itik sumber omega3 mudah
                                diaplikasikan. Artinya teknologi tersebut sederhana atau tingkat kompleksitasnya sangat rendah.
                                Dengan demikian, pandangan/persepsi terhadap tingkat kemudahan teknologi yang positif tersebut
                                diharapkan akan berhubungan positif dengan adopsi teknologi tersebut.  Pandangan responden
                                terhadap tingkat dimana teknologi tersebut dapat dicobakan dalam skala kecil,  95% responden
                                memberi penilain positif.  Artinya teknologi tersebut dapat diuji-cobakan pada beberapa induk itik
                                dan hasilnya dapat dibandingkan dengan hasil tanpa penerapan teknologi. Uji coba (trialibilitas)
                                teknologi merupakan hal yang sangat penting bagi petani secara umum. Dengan uji coba teknologi,
                                mereka akan membuktikkan manfaat dan resiko dari teknologi tersebut.
                                             Teknologi pemanfaatan gangsing (Sesarma reticulatum) sebagai ransum pakan itik sumber
                                omega tiga memiliki manfaat yang cukup besar yakni meningkatkan kualitas telur (mengandung
                                omega tiga) sehingga dapat meningkatkan harga jual telur yang dihasilkan. Sedangkan pandangan
                                responden terhadap tingkat dimana hasil penerapan teknologi, dapat diamati secara langsung oleh
                                adopter sendiri maupun oleh orang lain (tingkat observabilias) sangat tinggi, sebagaimana
                                ditunjukkan dalam Tabel 2, dimana 100% responden memberi penilaian setuju dan sangat setuju
                                bahwa hasil dari aplikasi teknologi tersebut dapat diamati dalam waktu yang relatif singkat
                        (observable).   Trialibilitas dan observabilitas suatu teknologi berhubungan positif dengan adopsi
                        teknologi bersangkutan.
                        a.   Kompatibilitas Teknologi
                             Kompatibilitas suatu teknologi adalah derajat kesamaan atau keterkaitan inovasi dengan nilai,
                        norma, dan pengalaman termasuk cara lama yang sudah diketahui/dimiliki oleh pengguna.
                        Kompatibilitas inovasi/teknologi berhubungan positif dengan adopsi. Persepsi peternak terhadap
                        kompatibilitas teknologi disajikan dalam (Tabel 3).
                        Tabel 3.   Persepsi   Peternak   Terhadap   Kompatibilitas   Teknologi   Pemanfaatan   Gangsing
                                   Sebagai Ransum Pakan Itik Sumber Omega-3 di Desa Banaran, Kabupaten
                                   Kulonprogo.
                                       Persepsi                        Kategori                  Frekuensi                Persentase
                                                                   Sangat tdk setuju                  1                      5.0
                                    Sesuai budaya                       Setuju                       10                    50.0
                                                                     Sangat setuju                    9                    45.0
                            Tdk bertentangan dgn kebiasaan              Setuju                       10                    50.0
                                    petani setempat                  Sangat setuju                   10                    50.0
                                     Teknologi  pemanfaatan gangsing (Sesarma reticulatum) sebagai ransum itik sumber
                        omega tiga, dipersepsi oleh responden sebagai teknologi yang kompatible.   Artinya bahwa dari
                        aspek sosial teknologi tersebut dapat diterima masyarakat. Sebagaimana ditunjukan dalam (Tabel
                        3), 100% responden memberi penilaian positif (setuju-sangat setuju) bahwa teknologi tersebut
                        tidak bertentangan dengan budaya dan kebiasaan peternak setempat dalam berusaha ternak itik.
                        Mengingat komunitas peternak setempat sudah terbiasa berkecimpung dengan biota laut tersebut.
                        Hanya saja selama ini pengetahuan mereka pada manfaat gangsing terhadap kualitas telur itik yang
                        dihasilkan masih rendah, sehingga hasil penelitian teknologi tersebut telah memberikan tambahan
                        pengetahuan dan pencerahan bagi peternak itik setempat.
                                   Persepsi atau pandangan peternak yang positif terhadap karakteristik teknologi tersebut,
                        tentunya setelah mencoba mengaplikasikan teknologi tersebut. karena  orang cenderung untuk
                        melihat, mendengar dan percaya hanya pada apa yang dilihat, didengar dan dipercayai, yang
                        didasarkan pada  pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
                        dengan menafsirkan objek (teknologi). Dalam hal ini para peternak melalui aplikasi teknologi
                        tersebut telah diajak untuk melihat, mencoba, dan merasakan sendiri hasil dari pada aplikasi
                        teknologi tersebut selanjutnya memberi penilaian sendiri dan memutuskan sendiri, keputusan
                        inovasi untuk mengadopsi atau menolak teknologi tersebut.
                                   Dengan mengetahui komponen teknologi dan kandungan nutrien produk yang dihasilkan
                        (telur itik ber-omega-3), sangat bermanfaat bagi peternak dimana produk telur yang dihasilkan
                        memiliki keunggulan tertentu, sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi
                        tawar mereka dalam pemasaran telur itik yang dihasilkan. Dengan demikian diharapkan harga yang
                        ditawarkan peternak dan yang dibayarkan konsumen akan lebih tinggi dibanding produk yang sama
                        tanpa kandungan omega-3.
                                                                            KESIMPULAN
                                   Aplikasi teknologi pemanfaatan gangsing (Sesarma reticulatum) sebagai ransum pakan itik
                        sumber omega 3, secara teknis, ekonomi, dan sosial budaya dapat diterima oleh komunitas peternak
                        itik di Kabupaten Kulonprogo karena teknologi tersebut sederhana, dapat diujicobakan dalam skala
                        kecil, menguntungkan/meningkatkan pendapatan, dan tidak bertentangan dengan budaya dan
                        kebiasaan   peternak   setempat.   Hal   ini   menunjukan   bahwa   teknologi   tersebut   layak   untuk
                        didiseminasikan secara luas kepada peternak lain diagroekosistem yang sama.
                                                                        DAFTAR PUSTAKA
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Persepsi peternak terhadap teknologi pemanfaatan gangsing sesarma reticulatum sebagai ransum pakan itik sumber omega tiga di kabupaten kulonprogo rahima kaliky erna winarti dan nur hidayat balai pengkajian pertanian yogyakarta karangsari wedomartani ngemplak sleman telp fax e mail bptpdiy indosat net id abstrak komponen biaya usaha ternak unggas untuk karena itu perlu introduksi bahan lokal substitusi komersial penelitian ini bertujuan mengkaji metode adalah survei dilakukan desa banaran kecamatan galur lokasi ditentukan secara purposive dengan pertimbangan sudah diintroduksikan tersebut populasi para setempat sampel diambil acak sederhana simple random jumlah sebanyak orang analisis data menggunakan statistik deskriptif frekuensi hasil menunjukan bahwa responden menyatakan aplikasi dapat meningkatkan mutu telur keuntungan relatif pendapatan tidak membutuhkan banyak tenaga dilihat dalam waktu singkat observable sesuai budaya kebiasaan kompatible kata kunci pendahuluan latar belakang di...

no reviews yet
Please Login to review.